Jakarta, CNBC Indonesia – Sebagai bagian dari perencanaan keuangan, menabung menjadi penting untuk dilakukan. Tetapi, investor kawakan yang dijuluki Warren Buffett-nya Indonesia, Lo Kheng Hong blak-blakan mengatakan menyimpan uang di bank akan membuat investor perlahan-lahan jatuh miskin.
“Menyimpan uang di bank sebetulnya membuat kita miskin secara pelan-pelan karena nilai uang kita semakin hari semakin turun,” kata Lo, dikutip Sabtu (3/2/2024).
Tidak hanya itu, Lo juga memilih tidak membeli obligasi atau surat utang, karena menurutnya bunga yang diberikan juga tidak besar.
“Saya juga tidak membeli emas,” kata Pak Lo, sapaan akrabnya.
Ia hanya tertarik membeli saham karena terbukti membuatnya kaya dan memiliki harta ratusan miliar. Siapa sangka, dia pernah cuan besar dari saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) yang merupakan momen awal dirinya mengeruk keuntungan besar dari investasi saham.
Pak Lo mengungkapkan alasan utama yang membuat dirinya berinvestasi saham, khususnya di Indonesia.
“Bursa saham Indonesia menawarkan imbal hasil tertinggi di antara bursa saham utama di dunia bagi investor jangka panjang. Sudah terbukti! Saya bersyukur saya ada di dalamnya,” katanya.
Hingga saat ini, kata Lo, hampir 99% masyarakat Indonesia tidak percaya kalau investasi saham adalah pilihan terbaik. Masyarakat lebih menempatkan uang di bank atau dibelikan properti, dibanding beli saham.
Adapun Pak Lo merupakan orang yang sangat teliti dan bisa menghabiskan waktu lama membaca laporan keuangan. Usaha yang dilakukannya dalam meneliti laporan keuangan menunjukkan tidak sembarangan dalam memilih saham untuk investasi.
Pada 1998, Pak Lo membeli saham PT United Tractors Tbk (UNTR). Saat itu laba bersih UNTR minus Rp 1 triliun. Akan tetapi pendapatan perusahaan sekitar Rp 2 triliun-Rp 4 triliun dengan laba operasional sekitar Rp 1 triliun.
Lo menilai laba bersih tersebut minus karena kurs.
Ini merupakan momentum awal dari kesuksesannya sebagai investor saham. Cerita seperti ini diulang pada saham-saham yang lain.
Pada saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP), Lo membeli pada harga Rp 1.000 per saham. Lalu menjualnya pada harga rata-rata Rp 10.000 per saham. Dari saham INKP, Lo berhasil meraup cuan besar dari Rp 35 miliar menjadi Rp 350 miliar. Dan ini didapat dalam kurun waktu 1,5 tahun.
Lo mampu meraup cuan hingga 5.900% dari saham UNTR dan 900% dari saham INKP.
Menurut Lo, satu kunci sukses sebagai investor saham adalah bisa mengontrol emosi. https://kolechai.com/